Ketahui Jenis Forex yang Halal Lengkap Serta Sumber Hukumnya

Sejak kemunculannya, forex terus menjadi perdebatan khususnya bagi umat muslim di Indonesia. Apakah forex merupakan suatu yang halal atau haram berdasarkan hukum Islam. Untuk itu, sangat penting untuk mengetahui dasar hukumnya sebelum menentukan jenis forex yang halal dan jenis forex yang haram. Penggolongan halal atau haramnya forex bisa dilihat dari jenis transaksi yang digunakan.

Dalam forex ada 3 jenis transaksi yang dikenal yakni spot, forward, dan swap. Namun dari ketiganya diturunkan lagi menjadi future, forward, interest rate swap, option, dan masih banyak lainnya. Agar lebih jelas artikel ini akan menjelaskan lebih dalam terkait hukum Islam yang membahas tentang forex, fatwa, serta jenis-jenisnya. Simak penjelasannya berikut!

Forex ditinjau dari hukum Islam

Pernyataan ini didasari oleh Prof. Drs. Masjfuk Zuhdi yaitu seorang ahli fiqih dalam bukunya yang berjudul Masail Fiqhiyah. Bahwa ia menyatakan, dalam hukum Islam perdagangan valas adalah diperbolehkan. Islam memandang aktivitas perdagangan mata uang atau forex dilakukan sebab ada kebutuhan yang harus ditunaikan dalam pasar global. Apalagi negara yang terlibat sangat beraneka ragam.

Forex diperbolehkan atau dihalalkan karena produk yang ditransaksikan ada wujud dan nilainya, misalnya mata uang asing. Sistem trading forex juga beda dengan riba. Forex murni memiliki transaksi jual beli dengan memperdagangkan mata uang, bukannya meminjamkan sejumlah uang dengan kembalian yang lebih atau bunga. Bila tujuan bertransaksi forex adalah mendapat untung sebanyak-banyaknya maka itu haram.

Forex dalam pandangan MUI

Dari Dewan Syari’ah Nasional sudah memberikan aturan bernomor 28/DSN-MUI/III/2002 yang memuat mengenai aturan Jual Beli Mata Uang. Ditetapkan bahwa meskipun transaksi perdagangan mata uang diperbolehkan namun tetap ada ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan:

  • Bukan untuk spekulasi atau mencari keuntungan.
  • Transaksi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan atau sebagai simpanan untuk antisipasi.
  • Jika melakukan transaksi mata uang sama, nilainya juga wajib sama atau setara serta harus dilakukan secara tunai.
  • Jika melakukan transaksi mata uang beda, maka wajib ditukarkan dengan kurs yang sesuai saat waktu transaksi tengah berlangsung. Selain itu, transaksi juga wajib dilakukan secara tunai.
✅Baca Juga :  Cara Bermain Forex Trading: Panduan Lengkap untuk Pemula

Majelis Ulama Indonesia telah tegas mengatakan bahwa fatwa tentang perdagangan valuta asing tidak akan diubah-ubah. Tak seperti Malaysia yang menjadikan perdagangan valuta asing haram seluruhnya. MUI tetap teguh dengan fatwanya sendiri dan tak ingin mengubahnya.

Jenis transaksi valas dan hukumnya

Transaksi valas memiliki berbagai jenis yang perlu diketahui oleh trader pemula. Di bawah ini terdapat beberapa jenis transaksi valas atau valuta asing serta hukumnya menurut hukum Islam, ialah:

1. Transaksi spot

Jenis transaksi spot, adalah transaksi perdagangan valas yang dilakukan penyerahan ketika itu juga (over the counter). Tetapi transaksi bisa juga diselesaikan maksimal dalam waktu 2 hari. Transaksi spot hukumnya halal sebab dilakukan secara tunai. Sementara waktu 2 hari dalam hal ini dinilai sebagai sebuah proses yang tak bisa dihindari. Terlebih transaksi dilakukan skala internasional.

Contoh transaksi spot adalah sebagai berikut. Saat mata uang dilakukan spot atau ditutup di tanggal 28 April 2022. Penyelesaian dan penyerahan kontrak dilakukan maksimal pada tanggal 30 April 2022. Namun karena tanggal 30 April 2022 merupakan hari sabtu (hari libur) jadi penyelesaian akan dilakukan pada hari kerja mendatang. Penyelesaian dengan skema demikian disebut value date.

2. Transaksi forward

Transaksi forward ialah jenis transaksi perdagangan valas yang nilainya sudah ditentukan ketika waktu sekarang dan berlaku untuk waktu mendatang. Dengan tempo yang berlaku 2×24 jam sampai satu tahunan. Kemudian, hukum dari transaksi forward yakni haram sebab harga yang berlaku merupakan harga yang dijanjikan. Apalagi penyerahan dilakukan pada kemudian hari.

✅Baca Juga :  Manfaat Menghitung Nilai Intrinsik Saham untuk Kelancaran Investasi

Padahal harga yang jatuh tempo saat penyerahan itu dengan harga yang disepakati belum tentu setara. Namun terkecuali jika dilakukan dalam bentuk perjanjian forward yang dilaksanakan sebab lil hajah atau ada kebutuhan yang tidak bisa dihindarkan. Transaksi forward biasa dilakukan dengan tujuan spekulasi atau hedging. Hedging dilakukan guna menghindari risiko kerugian karena adanya perubahan kurs.

3. Transaksi swap

Di dalam transaksi swap ada sebuah kontrak perdagangan valuta asing dengan spot. Menggunakan penggabungan pembelian dari penjualan valuta asing yang tak berbeda menggunakan forward. Jadi hukum transaksi swap yakni haram sebab ada spekulasi di dalamnya atau maisir. Dalam mekanisme swap memungkinkan terjadinya 2 transaksi dalam waktu yang sama yaitu membeli dan menjual.

Adapun tujuan dari transaksi swap adalah menjaga bila ada kemungkinan risiko kerugian akibat perubahan kurs mata uang. Swap bisa dilakukan antara nasabah dengan bank, sedangkan reswap dilakukan antara bank dengan Bank Indonesia. Bentuk reswap antara lain yaitu swap likuiditas serta swap investasi.

Contoh transaksi swap adalah sebagai berikut: Ketika mata uang tertentu dibeli dengan transaksi spot dan setelahnya dijual kembali kepada bank lain dengan jumlah yang sama namun menggunakan transaksi forward. Karena hal tersebut dilakukan sebagai sebuah transaksi tunggal kepada bank lain, maka seseorang tersebut tak akan berhadapan dengan risiko valas.

4. Transaksi option

Keempat yaitu transaksi option, dimana transaksi ini menggunakan sebuah kontrak agar memperoleh hak dalam aktivitas perdagangan. Baik hak dalam hal penjualan atau pembelian yang tak harus dilakukan atas sejumlah valas tertentu. Kontrak dilakukan terhadap harga dan jangka waktu yang telah ditetapkan. Hukum dari transaksi option adalah haram karena adanya unsur spekulasi atau maisir.

✅Baca Juga :  Teknik Trading Forex Yang Wajib Diketahui Semua Trader

Transaksi option memang ditujukan untuk memperoleh keuntungan atas pergerakan yang terjadi di pasar perdagangan. Hal ini karena jenis transaksi option menerapkan leverage dalam perdagangan mata uang. Saat mengkombinasikan posisi tradisional dengan forex, straddles, strategi, spread, dan strangles maka risiko kerugian akan dapat diminimalisir.

Jenis forex yang haram

Dari keterangan di atas didapati bahwa satu-satunya jenis forex yang halal adalah dengan transaksi spot. Sedangkan, jenis forex yang tak diperbolehkan adalah sebagai berikut:

  • Transaksi swap, yaitu transaksi atau kontrak perdagangan valuta asing dengan harga spot.  Yang mana terdapat penggabungan dengan perdagangan valas yang sama menggunakan harga forward.
  • Transaksi forward, transaksi perdagangan valas yang sudah ditentukan saat ini namun berlaku di masa mendatang. Dengan tempo yang berlaku 2×24 jam sampai satu tahunan.
  • Transaksi option, dengan bentuk kontrak yang bertujuan untuk memperoleh hak menjual dan membeli. Transaksi option tak ditentukan harus atas jumlah valuta asing tertentu di harga dan tanggal jatuh tempo tertentu.

Itulah informasi mengenai jenis forex yang halal. Tentunya, dalam menentukan kehalalan suatu produk harus diketahui dengan betul bagaimana produk tersebut bila ditinjau dari hukum Islam. Ataupun dengan cara meninjaunya berdasarkan fatwa MUI seperti yang telah dijelaskan di atas. 

Kesimpulannya forex yang halal adalah forex yang aktivitas perdagangan dan penyerahannya dilakukan saat itu juga dan diserahkan dananya secara tunai. Forex yang halal juga tidak boleh bertujuan untuk spekulasi atau mencari keuntungan melainkan memang untuk suatu kebutuhan tertentu.

 

Back to top button