Cara Membaca Grafik Crypto Hanya 5 Menit

Bagi siapapun yang memutuskan untuk terjun di dunia crypto maka perlu mengetahui pengetahuan dasar terkait cara membaca grafik crypto yang benar. Dengan demikian, baik trader ataupun investor bisa menentukan keputusan yang perlu diambil dalam trading. Apabila salah dalam membaca grafik crypto, maka akan sering mengalami kerugian.
Selain itu, jika tidak paham tentang grafik crypto maka akan berpengaruh terhadap langkah yang akan diambil berikutnya. Untuk membaca grafik crypto sebenarnya bisa dilakukan dengan singkat. Di bawah ini akan dijelaskan informasi yang perlu dipahami terkait grafik crypto.
Apa Itu Candle di Crypto?
Grafik crypto bisa menjelaskan berbagai macam keadaan. Tidak mengherankan jika banyak orang ingin mengetahui bagaimana cara membaca grafik crypto yang benar. Ada beberapa poin yang harus diketahui ketika membaca grafik candle:
- Open: harga pembukaan ketika memasuki periode trading.
- Close: harga penutupan pada periode trading.
- High: harga tertinggi di periode tersebut.
- Low: harga terendah di periode tersebut.
- Bullish atau grafik hijau: kenaikan harga pada periode.
- Bearish atau grafik merah: penurunan harga pada periode.
Cara Membaca Grafik Crypto
Untuk bisa membaca grafik candle di crypto maka seorang trader harus mengetahui beberapa hal penting. Ada 3 hal yang perlu dipahami saat membaca candle. Apabila ketiga hal ini bisa dipahami dengan baik, bukan tidak mungkin seorang trader membaca grafik dengan lebih cepat dan tepat. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipahami agar grafik candle bisa dibaca hanya 5 menit saja:
1. Pahami Anatomi Candlestick
Candlestick memberikan gambaran tentang perubahan harga dari waktu ke waktu. Maka dari itu, seseorang harus bisa mengetahui anatomi candlestick dengan benar. Grafik candlestick menunjukkan perkembangan sekaligus perubahan harga dari aset. Adapun pergerakan harga ini akan sejalan dengan terbentuknya formasi lilin.
Posisi harga pembukaan bertepatan dengan body lilin bagian atas atau bawah. Apabila harga naik otomatis opening berada di body bawah berwarna hijau. Namun ketika harga turun, opening berada di body atas berwarna merah. Harga tertinggi posisinya bertepatan dengan puncak sumbu lilin. Jika harga pembukaan atau penutupan tinggi, maka tidak memiliki sumbu.
Adapun posisi harga terendah bertepatan dengan ekor lilin terbawah. Apabila harga pembukaan atau penutupan rendah, maka tidak ada sumbu bawah pada lilin. Berikutnya harga penutupan pada candle tepat berada di bagian atas atau bawah body lilin. Jika harga meningkat, closing berada di atas body berwarna hijau, begitupun sebaliknya.
2. Lihat Candlestick dengan Rentang Waktu
Candlestick dapat dilihat dan dibandingkan dengan time frame yang berbeda. Dengan demikian bentuknya juga akan berbeda. Misalnya, apabila menggunakan time frame harian maka ketika menggunakan time frame 5 menit otomatis grafik menurun. Karena patokan harga Bitcoin atau aset lain akan mengikuti perkembangan harga di satu time frame saja.
Perlu diketahui, pada time frame harian akan menggambarkan harga buka, tutup, rendah dan tinggi hanya dalam satu hari. Sedangkan pada time frame 5 menit akan menggambar harga tersebut hanya dalam 5 menit saja. Begitu juga dengan time frame lainnya.
Rentang waktu ini harus diperhatikan dengan baik, sehingga seseorang dapat membaca candlestick dengan akurat. Daripada itu, seseorang juga tidak perlu menunggu candle terbentuk sebelum menganalisa teknikal perdagangan. Karena jika candle belum terbentuk, maka sinyal masih bisa berubah-ubah.
3. Pahami Ukuran Serta Jarak Candlestick
Perlu diketahui bahwa ukuran candlestick ditentukan berdasarkan fluktuasi harga untuk satu periode waktu. Jika fluktuasi tinggi maka ukuran semakin besar. Ketika body candle besar dan berwarna hijau maka arus beli sedang tinggi. Sedangkan jika body besar dan berwarna merah maka arus juallah yang lebih kuat.
Dengan memahami ukuran candlestick ini, seseorang bisa mengetahui lemahnya arus jual beli aset. Jika sumbu atas atau bawah panjang dengan badan kecil, kemungkinan terjadi pembalikan harga. Tetapi jika sumbu atas dan bawah sama panjang dan badan kecil menunjukkan sinyal pasar masih kesulitan menentukan arah pergerakan harga.
Selain ukuran, seseorang juga harus paham terkait jarak candlestick. Ketika jarak antar candle sangat jauh maka akan menimbulkan gap. Hal ini menandakan adanya gejolak harga yang tinggi sedangkan likuiditas kecil. Biasanya jarak ini akan terjadi di awal pekan. Apabila di pertengahan minggu terdapat gap besar, maka sebaiknya segera cari tahu informasi mengenai pasar crypto.
Itulah cara membaca grafik crypto yang benar. Selanjutnya, cobalah untuk membaca pergerakan harga menggunakan tradingview maupun akun demo dari bursa. Apabila sudah mahir, belajar cara membaca grafik dari berbagai jenis candle. Seperti three back arrows, hammer dan lainnya.