Cara Hitung Average Down Saham Termudah

Sudah tahu apa itu average down? Bukan hanya sekedar istilah, average down merupakan strategi yang sangat penting dalam kegiatan di pasar saham. Sayangnya, masih banyak trader, khususnya pemula yang belum paham bagaimana cara hitung average down saham tersebut.

Perlu diketahui, setiap trader wajib memahami strategi dan cara perhitungan average down demi kelancaran berinvestasi. Untuk itu, artikel ini akan membahas pengertian dan cara menghitung average down secara tuntas.

Apa Itu Average Down?

Istilah dalam dunia pasar saham memang sedikit rumit. Tidak heran jika banyak trader pemula yang belum paham sepenuhnya terkait berbagai istilah pasar saham, khususnya average down.

Nah, istilah average down sendiri merupakan sebuah strategi yang biasa digunakan oleh para trader ketika perekonomian sedang tidak stabil. Kondisi tersebut merupakan peluang bagi trader untuk meningkatkan keuntungan dengan cara membeli secara bertahap saham yang sedang mengalami penurunan tersebut.

Dengan menggunakan strategi average down tersebut, maka trader akan mendapat kesempatan untuk menambah investasi secara signifikan. Tidak sampai disitu saja, dengan harga beli saham yang murah, maka ada kemungkinan trader untuk mendapat keuntungan yang lebih besar. Penerapan strategi average down juga bisa meminimalisir kerugian yang akan dialami oleh para trading.

✅Baca Juga :  Cara Trading Crypto Di Indodax Dengan Aman

Ilustrasi Cara Hitung Average Down Saham Paling Mudah

Untuk menggunakan strategi average down, maka diperlukan perhitungan khusus di dalamnya. Nah, agar lebih paham, maka cara hitung average down akan dijelaskan melalui ilustrasi berikut ini:

Seorang trader bernama Belle sedang melakukan investasi saham di sebuah perusahan bernama ABC. Belle membeli saham sebanyak 1 lot atau 100 lembar dengan harga Rp700 per lembar. Maka total modal awal yang dikeluarkan oleh Belle untuk investasi yakni sebesar Rp70.000.

Setelah satu bulan, ternyata harga saham perusahaan ABC mengalami penurunan menjadi Rp600 per lembar. Dari hasil analisis yang dilakukan, Belle percaya bahwa perusahaan ABC memiliki fundamental yang kuat. Maka dari itu, Belle memutuskan untuk mengambil strategi average down dengan kembali membeli saham sebanyak 1 lot seharga Rp600 per lembar.

Ternyata, saham ABC mengalami penurunan kembali menjadi Rp 500 per lembar. Kondisi tersebut membuat Belle kembali menggunakan opsi average down dan membeli 1 lot saham seharga Rp500 per lembar. Tidak disangka, Belle telah memiliki 3 lot saham dari perusahaan ABC dengan total modal yang dikeluarkan sebesar {(Rp700×100)+(Rp 600×100)+(Rp 500×100)}= Rp180.000.

✅Baca Juga :  Cara Trading Saham Bagi Pemula Agar Tidak Buntung

Nah, dari kegiatan tersebut, maka cara hitung average down saham yang telah dibeli oleh Belle adalah sebagai berikut:

Average (AVG) = total modal yang dikeluarkan / jumlah lot saham yang telah dibeli.

 Jadi, harga rata-rata saham yang sudah dibeli oleh Belle adalah Rp180.000/300 lembar, yakni Rp600 per lembar. Ternyata harga rata-rata saham yang dibeli menjadi lebih murah Rp100 dari harga pertama. Dengan demikian, Belle hanya perlu menunggu harga sahamnya melebihi Rp600 per lembar untuk mendapat keuntungan.

Hal yang Perlu Diperhatikan dari Strategi Average Lot

Sebagaimana penjelasan ilustrasi di atas, penerapan strategi average down memang terlihat sangat menguntungkan. Dengan membeli saham yang sedang mengalami penurunan harga, maka kemungkinan keuntungan bisa lebih besar dengan kerugian yang sangat kecil. Meskipun demikian, perlu diketahui beberapa hal penting terkait  strategi average lot sebagai berikut:

1. Strategi Average Lot Tidak Cocok Untuk Trader Jangka Pendek

Tujuan penggunaan strategi average down untuk mengurangi kerugian tidak bisa digunakan dalam jangka pendek. Hal tersebut karena diperlukan proses yang panjang untuk membuat saham kembali naik. Oleh karena itu, strategi ini tidak cocok diterapkan pada trader jangka pendek.

✅Baca Juga :  Jenis - Jenis Saham yang Wajib Dipahami Investor Pemula

2. Lakukan Analisis Fundamental

Sebelum memutuskan mengambil strategi average down, pastikan terlebih dahulu bahwa perusahaan memiliki fundamental yang baik. Namun, apabila hasil analisis menunjukkan kondisi fundamental yang buruk, maka jangan sekali-kali mengambil strategi average down.

3. Perhatikan Batasan Penurunan

Nah, hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah melihat batas penurunan saham. Jika saham mengalami penurunan sebesar 20% dengan kondisi IHSG yang damai, maka bisa dilakukan kajian ulang. Namun, jika penurunan saham terjadi akibat perubahan fundamental yang signifikan, maka jangan gunakan strategi average down untuk mengurangi kerugian.

Itulah ulasan lengkap terkait average down, mulai dari pengertian, hal yang perlu diperhatikan dan juga cara hitung average down saham paling mudah. Pastikan untuk memperhatikan semua hal penting terkait average down agar tidak salah dalam mengambil keputusan dan terhindar dari kerugian.

 

Back to top button